Copyright © Yulida Aini
Design by Dzignine
Senin, 06 Mei 2013

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM SEL TUMBUHAN


ACARA 2
BENTUK SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

A.    Pelaksanaan Praktikum
1.         Tujuan praktikum                 : mengamati berbagai macam benuk sel tumbuhan dan hewan
2.      Hari, tanggal praktikum        : Kamis, 11 Oktober 2012
3.      Tempat praktikum                 : Laboraturium Biologi FKIP, Universitas Mataram.

B.     Landasan Teori
Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan variasi dan suatu tipe dan unit dasar atau satuan struktural. Perbedaan pokok antara sel hewan dan tumbuhan adalah sel tumbuhan memiliki dinding sel yang nyata sedangkan pada sel hewan tidak  dinding sel tetapi merupakan memberan plasma. Selain perbedaan tersebut pada sel tumbuhan di jumpai adanya plastida serta vakuola sel yang dapat membesar sedangkan pada sel hewan tidak demikian. Sel hidup mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri ( Sumardi,1992 : 9-10 ).
Di dasarkan pada perbedaan mikrokospik dan aspek-aspek biokimia, sel hidup dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik termasuk bakteri, algae, netketsikel, prokariotik tidak mempunyai anatomi intraseluler yang kompleks. Sebaliknya sel eukariotik termasuk ragi, jamur, tumbuhan, sel hewan, sel eukariotik mempunyai membran initu yang jelas serta mempunyai beberapa struktur intraseluler dan beberapa organel                 ( Arbianto,  1996 : 1 ).
Keberagaman mahluk hidup dapat dilihat dari bentuk dan struktur  penyusun tubuh. Mulai ornisme uniseluler ( sel tungal ) sampai multiseluler ( sel banyak ) mereka sangat beragam. Bentuk dan struktur berkaitan erat dengan fungsi maupun identitas. Organisme uniseluler yang umumnya berbentuk bulat, maka hal ini akan memberikan kemudahan dalam mobilitas. Adanya alat tambahan berupa cilia ( bulu getar ), flagela    (bulu cambuk) maupun tentakel juga membantu dalam upaya mendapatkan makanan. Pada organisme multiseluler tersusun atas sel jaringan dan bagi kelompok yang evaluasinya lebih maju ( modern ) telah berbentuk organ masing-masing komponen tersebut bervariasi dengan tugasnya  ( Sumarjan, 2007 : 3 ).
Pada organisme bersel banyak tidak semata-mata merupakan kumpulan sel, tetapi saling berhubungan dan berkoordinasi secara harmonis. Sel-sel sangat bervariasi dalam hal ukurannya, bentuknya, strukturnya dan fungsinya. Ada yang berukuran mikron,mm, bahkan ada yang berukuran cm ( serat dalam tumbuhan tertentu ). Beberapa sel ada yang relatif sederhana organisasi bagian dalamnya tetapi ada pula yang kompleks. Beberapa sel ada yang mempunyai fungsi bermacam-macam tetapi ada juga yang terspesialisasi  aktivitasnya. Robert Hooke adalah orang pertama melihat adanya ruang-ruang sel yang dibatasi dinding sel pada sayatan jaringan gabus yang ia sebut sebagai sel ( Kartosapoetro, 1991 : 2 ).

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Mikroskop elektron
b.      Kaca benda
c.       Kaca penutup
d.      Pipet tetes
e.       Gelas kimia
f.       Silet
g.      Pinset

2.      Bahan
a.       Aquades
b.      Alkohol  70 %
c.       Rambut buah (Ceiba  pentandra )
d.      Rambut biji ( Gossypium SP. )
e.       Singkong  ( Manihot utilissima )
f.       Air rendaman jerami
g.      Tisu


D.     Cara Kerja
1.      Batang empulun singkong ( Manihot utilissima )
a.       Mengiris secara melintang gabus batang tanaman singkong dengan silet yang tajam dan mengusahakan agar irisan dapat setipis mungking,
b.      Meletakkan irisan gabus tersebut diatas kaca benda dengan hati-hati,
c.       Meneteskan aquades secukupnya dan menutup sel gabus dengan kaca penutup secara perlahan agar tidak terdapat gelembung udara di dalam preparat,
d.      Meletakkan kaca benda yang berisi irisan tersebut dibawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya denga perbesaran lemah hingga perbesaran kuat,
e.       Menggambar beberapa sel hasil pengamatan dan memberikan keterangan pada hasil pengamatan.
2.      Rambut biji ( Gossypium sp. )
a.      Mengambil beberapa helai atau sedikit mungkin rambut biji dan meletakkanya pada kaca benda secara hati-hati,
b.      Meneteskan aquades kemudian menutupnya dengan kaca penutup dengan peralatan untuk menghindari adanya gelembung udara,
c.       Meletakkan kaca benda yang berisi rambut biji tersebut dibawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga perbesaran kuat,
d.      Menggambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
3.      Air rendaman jerami  – > Paramecium sp.
a.       Mengambil air rendaman jerami menggunakan pipet tetes yang bersih dan meneteskan satu tetes pada kaca benda.
b.      Menutupnya dengan hati-hati menggunakan kaca penutup untuk menghindari adanya gelembung udara dalam preparat,
c.       Meletakkan kaca benda yang berisi air rendaman jerami tersebut dibawah lensa objektif mikroskof, kemudian mengamatinya mulai dari perbesaran lemah hingga perbesaran kuat.
d.      Menggambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan hasil pengamatan.
4.      Rambut buah ( Ceiba  pentranda ) + aquades
a.       Mengambil beberapa helai atau sedikit mungkin rambut buah dan meletakkanya pada kaca benda secara hati-hati,
b.      Meneteskan aquades kemudian menutupnya dengan kaca penutup secara perlahan untuk menghindari adanya gelembung udara,
c.       Meletakkan kaca benda yang berisi rambut buah tersebut dibawah lensa objektif,mikroskop, kemudian mengamatinya mulai dari pembesaran lemah hingga kuat,
d.      Menggambar hasil pengamatan dan memberikan hasil pengamata.
5.      Rambut buah ( Ceiba pentandra ) + aquades dan alkohol 70 %
a.       Mengambil beberapa helai atau sedikit mungkin rambut buah dan meletakkannya pada kaca benda secara hati-hati,
b.      Meneteskan aquades kemudian ditambahkan dengan alkohol 70 % dan menutupnya dengan kaca penutup secara perlahan untuk menghindari adanya gelembung udara,
c.       Meletakkan kaca benda yang berisi rambut buah tersebut dibawah lensa objektif mikroskop, kemudian mengamatinya dari perbesaran lemah hingga kuat,
d.      Menggambar hasil pengamatan dan memberikan hasil pengamatan.

E.     Hasil Pengamatan

Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat ditemukan bagian-bagian sel penyusun sel tumbuhan dan hewan seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.
1.       Batang empulur singkong ( Manihot utilissima )
Perbesaran 15x10
Keterangan :
1.       Dinding sel.
2.       Ruang sel.
3.      Ruang antar sel.
Menurut literatur : 
Batang empulur singkong ( Manihot utillissima )
Keterangan :
1.      Dinding sel.
2.      Ruang sel.
3.      Ruang antar sel.
(Anonim, 2009 :1)


2.       Rambut biji dalam air (Gossypium sp.)
Perbesaran 15x10
Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Torsi
Menurut literatur :
Rambut biji dalam air ( Gossypium sp)
Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Torsi
( Anonim, 2010 : 1)
4.      Paramecium  sp. dalam air rendaman jerami
Perbesaran 10x4
Keterangan :
1.      Ento / endoplasma
2.      Vakuola kontaktil
3.      Cilium + trikosis
4.      Vakuola makanan
5.      Peristom
6.      Makronukleus
7.      Mikronukleus
8.      Sitostom
9.      Sitopiae
Menurut literatur :
Paramecium sp. dalam air rendaman jerami
( Anonim, 2009 : 1 )
Keterangan :
1.      Endoplasma
2.      Vakuola kontraktil
3.      Cilium + trikosis
4.      Vakuola makanan
5.      Peristom
6.      Makronukleus
7.      Mikronukleus
8.      Sitortom
9.      Sitopiae
4. Rambut buah ( Ceiba pentandra ) + aquades
Perbesaran 15 x 10
Keterangan :
1.      Gelembung udara
2.      Dinding sel
3.      Ruang sel
Menurut literatur :
Rambut buah ( Ceiba pentandra ) + aquades
Keterangan :
1.      Gelembung udara
2.      Dinding sel
3.      Ruang sel


( Anonim, 2011 : 1 )
5. rambut buah ( Ceiba  pentandra ) + alkohol 70 %
Perbesaran 15 x 10
Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
Menurut literatur :
Rambut buah ( Ceiba  pentandra ) + Alkohol 70 %
( Sumarjan, 2007 : 5 )
Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel

F.      Pembahasan
Sel adalah unit terkecil dari mahluk hidup, baik secara struktural maupun fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan dapat kita lihat dari organel-organel yang dimilki oleh masing-masing sel hewan dan sel tumbuhan.
Pada hasil pengamatan penampang melintang sel  gabus batang ubi kayu          ( Manihot utilissima) terdapat sel-sel yang berbentuk segi enam atau heksagonal tersusun rapat antara sel satu dengan sel lain. Namun walaupun sel-sel ini tersusun rapat, masih dapat terlihat adanya ruang antara sel-sel tersebut. Sel pada marinot utilissima disebut sel  gabus dan sudah mati karna didalamnya tidak terdapat inti sel, sitoplasma, nucleus, plastida dan vakuola sebagai pengatur kehidupan sel tersebut. Tidak adanya organel sel-sel tersebut membuat sel tampak kosong sehingga yang terlihat seperti hanya dinding selnya saja ( dinding sel dari bahan suberin sejenis selulosa berlemak ). Bagian kosong dari sel ini disebut ruang sel.
Dari hasil pengamatan, sel pada rambut buah ( Ceiba pentandra ) adalah sel mati karna tidak mempunyai inti sel maupun sitoplasma yang merupakan ciri mahluk hidup    ( tidak adanya protoplas). Organel yang terdapat didalamnya sangat sederhana, karna hanya terdiri dari dinding sel, rongga udara dan antar sel. Sel rambut buah sangat ringan karna berisi rongga udara. Disamping intu ringannya sel rambut buah terlihat pada saat di  air, dimana sel rambut buah mengapung. Sel rambut buah yang diamati ini berbentuk benang memanjang, dinding selnya sebaga pelindung. Hal yang membuktikan sel rambut buah memiliki rongga udara mati saat di tetesi dengan aquades lalu diamati dengan mikroskop terlihat jelas  gelembung-gelembung udara dalam sel rambut buah tersebut. Tetapi setelah ditetesi lagi dengan alkohol 70 % gelembung-gelembung udara tersebut hilang dalam artian tidak terlihat karna air yang menyelimuti sel tersebut di dehidrasi oleh alkohol untuk diserap sehingga kandungan air dalam sel rambut buah tersebut hilang.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mikroskop dapat terlihat bentuk sel rambut biji ( Gossypium sp. ) seperti adanya lipatan. Titik tengah dari lipatan tersebut yang kemudian disebut dengan torsi. Dimana torsi adalah inti sel yang sudah mati atau sel yang tidak dapat melakukan aktivitas hidup lagi. Torsi ini juga merupakan pengikat antara dua sel disinilah sel rambut biji saling menyatu menjadi kuat. Bagian-bagian lain dari sel rambut biji yaitu ada dinding sel dan ada ruang sel.
Paramecium sp. adalah salah satu jenis ciliate dari qenus Paramecium yang bergerak denga silia ( bulu getar ) yang menjulur di seluruh permukaan tubuhnya. Ukuranya sekitar  14-20 mikro. Paramecium sp. memiliki bagian-bagian organel sel seperti endoplasma, vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai pencerna, cilia trikosis untuk bergerak, valuola makanan, peristom, makronukleus, mikronukleus, sitoplasma, dan sitopige. Paramecium berbentuk seperti terumpan atau sandal.
G.    Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa point antara lain :
a.       Sel merupakan unit terkecil dari organisme, mulai dari organisme uniseluler ( sel tunggal) sampai multiseluler ( sel banyak).
b.      Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan yang nyata. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menyebabkan bentuk sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyebabkan bentuk sel hewan dapat berubah-ubah.
c.       Sel gabus batang ubi kayu ( manitot utilissima ), sel rambut buah  ( Ceiba pentandra), sel rambut biji ( Gossypium sp. ) adalah sel mati karena di dalam ruang selnya tidak terdapat bagian yang hidup atau protoplasma sedangkan paramecium termasuk sel hidup karna memiliki organen dan mampu bergerak secara aktif.
d.      Sel gabus Manihot  utilissima berbentuk heksagonal, rapat satu sama lain selnya sel mati karna tidak memiliki inti sel dan sitoplasma.
e.       Sel Ceiba pentandra merupakan sel mati, selnya sangat ringan karna memiliki ruang sel  berisi  udara bentuk selnya seperti benang yang memanjang saat ditetesi aquades terdapat  gelembung-gelembung udara pada selnya tetapi setelah di tetesi alkohol 70 % gelembung-gelembung udara tersebut hilang ini karena kemampuan alkohol dalam menghidrasi air.
f.       Sel Gossypium sp. juga merupakan sel mati karna tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, bentuk selnyah hampir sama dengan sel ceiba pentandra yaitu berupa benang  yang memanjang yang membedakannya adalah torsi yang membuatnya terpilin.
g.      Paramecium sp. adalah salah satu jenis ciliata dari genus paramecium yang bergerak menggunakan silia ( bulu getar ) yang menjulur di seluruh permukaan tubuhnya yang membuat dia bisa bergerak secara aktif.
2.      Saran
a.       Mengefisienkan waktu agar praktikum dapat dilaksanakan secara maksimal.
b.      Mengurangi bersenda gurau saat praktikum.
c.       Tetap menjaga kebersihan agar laboraturium tetap terkesan rapi dan bersih.





















DAFTAR PUSTAKA

Anonim.  2009. Paramecium. ( diakses dari http : /www.flicker.com pada hari rabu, 17 Oktober 2012. pukul 16.25 wita ).
 Anonim.  2009. Struktur Manihot utilissima. ( diakses dari http : // www. Secribd.com pada hari senin, 15 ktober 2012 pulul 14.35 wita ).
Anonim.  2010. Serat kapas Gossypium sp. ( diakses dari http : // www. Banyaktugas. Blogspot.com pada hari rabu, 17 Oktober 2012 pukul 17.10 wita ).
Anonim . 2011. Struktur Ceiba petandra. ( diakses dari http : // www. Biologie. Uni-ambung . de. Pada hari rabu, 17 Oktober 2012 pukul 14.03 wita ),
Arbianto, p. 1996. Biokimia konsep-konsep dasar. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Karto Sapoetro, A. G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sumardi , I . 1992 . Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : Fakultas Biologi         UGM.
Sumarjan . 2007 . Asistensi Biologi Umum Mataram : Universitas Mataram.

0 komentar:

Posting Komentar