MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN
BUDAYA DASAR
“MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL”

Disusun Oleh :
Ari Rahmawati (E1A012006)
I Gde Suryawan (E1A012013)
Iin Winarni (E1A012015)
Yulida Qurrata Aini (E1A012062)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya
manusia adalah sebagai makhluk individu yang unik, berbeda antara yang satu
dengan lainnya baik secara fisik maupun psikis. Secara individu juga, manusia
ingin memenuhi kebutuhannya masing-masing, ingin merealisasikan diri atau ingin
dan mampu mengembangkan potensi-potensinya masing-masing. Hal ini merupakan
gambaran bahwa setiap individu akan berusaha untuk menemukan jati dirinya
masing-masing, tidak ada manusia yang ingin menjadi orang lain sehingga dia akan
selalu sadar akan keindividualitasannya.
Adapun hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial
adalah bahwa dalam mengembangkan potensi-potesinya ini tidak akan terjadi
secara alamiah dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dan bimbingan
manusia lain. Selain itu, dalam kenyataannya, tidak ada manusia yang mampu
hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia hidup
saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan lainnya.
Dari kedua hal diatas, manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial memiliki fungsi masing-masing dalam
menjalankan peranannya dalam kehidupan. Sebagai makhluk individu manusia merupakan bagian dan unit terkecil
dari kehidupan sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk sosial
yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari
berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya masing-masing dari kedua hal
tersebut secara seimbang, maka setiap individu harus mengetahui dari peranannya
masing-masing tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dalam bermasyarakat, banyak kita menjumpai perbedaan
sifat antara individu satu dengan individu lainnya. Ada yang gemar
berorganisasi serta ada pula yang tidak. Oleh karena itu penulis ingin
membatasi masalah dalam hal :
a)
Apakah yang
dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan sosial ?
b)
Bagaimana
pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial ?
C. Tujuan
a)
Menginformasikan
kepada pembaca arti penting kedudukan manusia di muka bumi ini sebagai pemimpin
dari makhluk lainnya.
b)
Mengajak kepada
pembaca bagaimana manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
c)
Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Ilmu sosial dan Budaya Dasar (ISBD).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Makhluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Kata
manusia berasal dari kata manu (Sansekerta)
atau mens (latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin)
yang berarti manusia. Individu berasal dari
kata in dan devided. Dalam Bahasa
Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak
terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari
kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan
suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan tak terbatas.
Seorang individu adalah perpaduan antara fenotip dan genotip. Genotip
artinya faktor yang dibawa individu sejak lahir yang merupakan faktor keturunan.
Sedangkan fenotp yaitu faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan,baik itu
lingkungan fisik maupun lingkungan social
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur
fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia
individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur
tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu . (http://queeninspiration.blogspot.com/2012/03).
2.
Manusia
sebagai makhluk sosial
Sosial berarti
berkenaan dengan masyarakat. Sosial sering dikaitkan dengan sosiologi yang mana
“socius”berarti teman dan “logos” berarti ilmu. Jadi sosiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang pertemanan. Dan secara lebih luas di artikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajarai interaksi antar manusia di dalam
masyarakat.
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,
yang diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada
aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia
mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan
untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan
berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. (irmasonghyekyo.blogspot.com/2013/06/makalah-manusia-sebagai-indivudu-dan.html).
B. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
1. Pengertian interaksi sosial
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan
oleh individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok
dengan individu, antara kelompok dengan kelompok dalam kehidupan sosial.
(File.upi.edu/Direktori/...K.../manusia_(individu-sosial).pdf)
2. Ciri-ciri interaksi
sosial
Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Jumlah pelakunya dua orang atau lebih.
Ø Adanya komunikasi antar pelaku dengan
menggunakan simbol atau lambang-lambang
Ø Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi
,masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Ø Adanya tujuan yang hendak dicapai.
File.upi.edu/Direktori/FPIPS/M.../Bab_2_PLSBT.baru.pdf.
3. Faktor-faktor yang
mendasari berlangsungnya interaksi sosial yaitu :
1. Imitasi
Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain. Dalam
proses peniruan biasanya lebih mudah terjadi dan mudah berubah, yang mana
peniruan itu tidak berlangsung lama apabila muncul model-model baru. Dan hal
yang sering ditiru adalah hal-hal yang nampak saja.
2. Sugesti
Sugesti ini berlangsung apabila seseorang
memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain.
3. Identifikasi
Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan
atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara
keseluruhan).
4. Simpati
Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana
seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa
dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.
5. Empati
Empati yaitu merupakan simpati yang
memperdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
(http://blogkosan.wordpress.com/2012/03/26/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan-sosial-24-2/).
4. Syarat-syarat interaksi
sosial
a.
Adanya kontak sosial
Kontak sosial berasal dari kata con atau
cun yang artinya bersama-sama, dan
tango yang artinya menyentuh. Namun, kontak sosial tidak hanya secara harfiah bersentuhan badan, tetapi bisa lewat bicara,
melalui telepon, telegram, surat radio, dan sebagainya.
Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila
ada kontak langsung dengan cara berbicara, jabat tangan, tersenyum, dan
sebagainya. Kontak sekunder terjadi dengan perantara. Kontak sekunder langsung,
misalnya melalui telepon, radio, TV, dan sebagainya (Winarno dan
Herimanto,52-53:2008).
b.
Komunikasi
Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang
berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan
apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Dengan tafsiran pada orang lain,
seseorang memberi reaksi berupa
tindakan terhadap maksud orang lain tersebut. Misalnya, jika anda melambaikan tangan dipinggir jalan atau halte bus maka
salah satu bus yang lewat pasti akan berhenti, jadi, komunikasi merupakan proses saling memberi penafsiran terhadap
tindakan atau perilaku orang lain.
Menurut Gilin and Gilin proses sosial yang
timbul akibat interaksi sosial, yaitu :
a.
Proses asosiatif,
terbagi dalam tiga bentuk yaitu akomodatif, asimilasi, dan akulturasi.
b.
Proses disosiatif ,
mencakup persaingan yang meliputi: contravention dan pertentangan serta
pertikaian.
Ø Bentuk-bentuk interaksi asosiasi
a.
Kerjasama (cooperatif):
·
Bergaining, perjanjian tukar menukar barang dan jasa
antara 2 organisasi atau lebih.
·
Cooperatif, penerimaan unsur baru suatu untuk hindari
goncangan.
·
Coalition, kombinasi 2 organisasi dengan tujuan yang
sama.
b.
Akomodasi (accomodation):
·
Coertion, dilaksanakan karena adanya paksaan.
·
Compromise, pihak yang terlibat mengurangi
tuntutannya, agar tercapai suatu penyalesaian terhadap perselisihan yang ada.
·
Arbitrase, para pihak tidak bisa menyelesaikan
sendiri.
·
Mediation, mengundang pihak ketiga untuk menyelesaikan
masalah.
·
Conciliatior, mempertemukan keinginan pihak yang
berselisih
·
Stelemate, pihak yang berkepentingan seimbang
berhenti dalam titik tertentu atas perselisihan.
·
Adjudication, menyelesaikan perselisihan atau perkara di pengadilan.
Ø Interaksi disosiatif
a.
Persaingan (competition)
yaitu persaingan untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara
menarik perhatian dan mempertajam prasangka tanpa kekerasan.
b.
Kontrapersi, adanya
ketidak pastian terhadap diri seseorang.
c.
Pertentangan (conflict),
menentang pihak lain untuk mencapai tujuan disertai ancaman dan kekerasan.
C.
DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Setiap yang disebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan, yaitu
kepentingan individu yang termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau golongan
dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri
manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Inilah
yang menyebabkan kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi
kepentingan individu dan kepentingan masyarakat (Winarno dan Herimanto, 2008: 55).
1. Pandangan Individualisme
Pandangan individualisme
berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi
sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan
dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa
disebut juga ideologi individualisme liberal.
Menurut paham
liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan
hukum.
2. Pandangan Sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan.
Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis,
hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena
keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok.
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang
adil, selaras, bebas, dan sejahtera
bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Paham
individualisme liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang
hakikat manusia. (File.upi.edu/Direktori/...K.../manusia_(individu-sosial).pdf)
D. PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan
sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan telah didukung oleh
sebagian besar anggota masyarakat. Perubahan yang terjadi tidak selalu sama,
ada yang lambat (evolusi) dan ada yang cepat (revolusi). Pada evolusi,
perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan keperluan-keperluan, kondisi baru yang timbul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat.Sebaliknya revolusi, perubahan yang terjadi dapat
direncanakan atau tanpa rencana.
Faktor-faktor yang mendasari terjadinya perubahan
sosial bisa bersumber dari dalam masyarakat (intern) dan bisa juga dari luar
masyarakat (ekstern).
a.
Faktor-faktor intern, antara lain:
•
Perubahan jumlah penduduk
Bertambahnya penduduk yang sangat cepat
di pulau jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang menyangkut
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena
pindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain dan perpindahan
penduduk tersebut mengakibatkan kekosongan
•
Penemuan baru
Penemuan
baru menyebabkan perubahan pada masyarakat yang meliputi berbagai proses berikut
ini:
1) Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh
seorang individu atau serangkaian individu dalam suatu masyarakat. Unsur baru
itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.
2) Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu
discovery, sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan
atau difungsikan. Proses dari discovery menjadi invention sering tidak hanya
melibatkan satu atau dua individu, tetapi serangkaian individu. Discovery baru
akan menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, serta
menerapkan penemuan baru itu.
3) Inovasi atau proses pembaruan, yaitu suatu proses panjang yang
meliputi suatu penemuan unsur baru, jalannya unsur baru itu tersebar ke
bagian-bagian masyarakat, serta cara-cara unsur baru itu diterima, dipelajari,
dan akhirnya diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
•
Pertentangan (konflik) sosial, pemberontakan atau revolusi
Dalam masyarakat mungkin pola menjadi sebab daripada terjadinya
perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan tersebut
mungkin terjadi antara orang perorangan dengan kelompoknya atau pertentangan
antar kelompok-kelompok.
b.
Adapun faktor-faktor ekstern dapat disebabkan oleh:
•
Lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia
Alam mempunyai peranan yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Alam adalah penyedia bahan-bahan makanan
dan pakaian, penghasil tanaman, serta sumber kesehatan dan keindahan.
Pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi lambat laun dapat merusak
alam. Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula tekanan terhadap
alam
·
Peperangan
Terjadinya
perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan kepribadian dari
individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
Betapa tidak, perang pasti akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan
membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil.
c.
Faktor-faktor yang mendorong proses perubahan antara
lain:
•
Kontak dengan kebudayaan lain
Salah satu proses yang
menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah suatu proses penyebaran
unsur-unsur kebudayaan dari orang-perorangan kepada perorangan lain, dan dari
satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk
menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan.
•
Kemajuan pendidikan
Pendidikan memberikan suatu
nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka fikirannya serta
menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana cara berfikir secara ilmiah. Pendidikan
mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara objektif, halmana akan dapat
memberikan kemampuan baginya untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak.
•
Sikap menghargai hasil karya seseorang dan
keinginan untuk maju
Apabila sikap tersebut
melembaga dalam masyarakat , maka masyarakat akan memberikan pendorong bagi
usaha-usaha untuk mengadakan penemuan-penemuan baru. Hadiah Nobel misalnya
merupakan pendorong untuk menciptakan hasil-hasil karya yang baru.
•
Sistem terbuka lapisan masyarakat
Sistem terbuka tersebut
memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas yang berarti memberi
kesempatan bago orang-perorangan untuk maju atas dasar kemampuan-kemampuannya
dalam. Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi
dengan warga-warga yang mempunyai status yang lebih tinggi.
·
Penduduk yang heterogen
Masyarakat
yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang
kebudayaan yang berbeda ras, ideologi yang berbeda dan seterusnya, mempermudah
terjadinya pertentangan-pertentangan yang mengakibatkan
kegoncangan-kegoncangan. Keadaan tersebut merupakan pendorong bagi terjadinya perubahan sosial.
•
Ketidakpuasan masyarakat terhadap aspek-aspek
kehidupan,
Keadaan tersebut
apabila telah terjadi dalam waktu yang lama, di mana masyarakat mengalami
tekanan-tekanan dan kekecewaan dapat menyebabkan timbulnya suatu revolusi dalam
masyarakat tersebut
•
Nilai bahwa manusia harus
senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya.
(Staff.uny.ac.id/sites/default/.../BAB%20IV-Makhluk%20Sosial=A.pdf.)
D.
PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
a. Peranan manusia sebagai
makhluk individu
Perbedaan yang ada seperti berbeda keyakinan, lingkungan, ras, suku, dan
golongan tidak meniadakan persamaan akan Harkat dan Martabat manusia. Manusia
sebagai individu akan berusaha :
1)
Menjaga dan
mempertahankan Harkat dan Martabatnya.
2)
Mengupayakan terpenuhi
hak-hak dasarnya sebagai manusia.
3)
Merealisasikan segenap
potensi diri, baik sisi Jasmani maupun Rohani.
4)
Memenuhi kebutuhan dan
kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
b.
Peranan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat
sosial. Kebutuhan akan orang lain dan interaksi sosial membentuk kehidupan
berkelompok pada manusia. Dan dalam kehidupannya manusia membutuhkan Norma-Norma
Sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku.
Norma-norma tersebut
adalah :
1)
Norma Agama atau Religi
; Norma yang bersumber dari Tuhan, yang berisi perintah agar dipatuhi dan
menjauhi larangan Nya. Norma Agama ada dalam ajaran-ajaran Agama.
2)
Norma Kesusilaan atau
Moral ; Norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada
kebaikan dan menjauhi keburukan. Yang bertujuan agar manusia berbuat baik
secara Moral bukan Amoral (berkelakuan buruk).
3)
Norma Kesopanan atau
Adat ; Norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada
lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
4)
Norma Hukum ; Norma yang
dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan,
berisi perintah dan larangan. Bersifat tertulis dan mempunyai sangsi yang tegas
dan mengikat (Hermanto dan Winarno,
2008: 47).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a.
Manusia sebagai makhluk
individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga
dan jiwa.
b.
Sedangkan menurut
kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, yang
diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
c.
Interaksi Sosial adalah
suatu proses hubungan timbal balik terjadi di dalam bermasyarakat. Faktor-faktor
interaksi dapat berupa imitasi,sugesti, empati dan simpati serta
identifikasi.Interaksi sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan
komunikasi.
d.
Adanya kepentingan
pribadi yang berbeda pada tiap individu menimbulkan dilema antara kepentingan
pribadi dengan kepentingan sosial.Sehingga setiap orang perlu memahami dan
berpegang pada suatu ideologi.
e.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
masyarakat dan telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat. Perubahan
yang terjadi tidak selalu sama, ada yang lambat (evolusi) dan ada yang cepat
(revolusi).
f.
Dengan adanya berbagai norma sosial di
masyarakat dapat sebagai patokan dalam bertingkah laku. Norma-norma tersebut
adalah : Norma Agama atau Religi, Norma Kesusilaan atau Moral, Norma Kesopanan
atau Adat dan Norma Hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2012. Manusia Sebagai
Makhluk Idividu Dan Sosial. Diakses dari http://blogkosan.wordpress.com/2012/03/26/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan-sosial-24-2/ pada tanggal 28 maret 2013.
Anonym. 2012. Manusia Sebagai Makhluk
Sosial Dan Budaya. Diakses dari http://queeninspiration.blogspot.com/2012/03/manusia-sebagai-ilmu-sosial-dan-budaya.html pada tanggal 28 maret 2013.
Anonym. 2012. File.upi.edu/Direktori/...K.../manusia_(individu-sosial).pdf. Diakses pada
tanggal 24 Maret 2013.
Anonym. 2012. File.upi.edu/Direktori/FPIPS/M.../Bab_2_PLSBT.baru.pdf. diakses tanggal 24 Maret 2013.
Anonym. 2012. Manusia
Sebagai Makhluk Sosial Dan Budaya. Diakses dari http://blogkosan.wordpress.com/2012/03/26/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan-sosial-24-2/. Pada
tanggal 28 maret 2013
Anonym. 2012. Manusia Sebagai
Makhluk Sosial Dan Budaya. Diakses dari http://queeninspiration.blogspot.com/2012/03/manusia-sebagai-ilmu-sosial-dan
budaya.html. Pada tanggal 28 maret 2013.
Dikutip dari File.upi.edu/Direktori/FPIPS/M.../Bab_2_PLSBT.baru.pdf.
Diakses tanggal
24 Maret 2013.
Dikutip dari Staff.uny.ac.id/sites/default/.../BAB%20IV-Makhluk%20Sosial=A.pdf. Diakses tanggal 24 Maret 2013.
Dikutip dari File.upi.edu/Direktori/...K.../manusia_(individu-sosial).pdf. diakses tanggal
24 Maret 2013.
Staff.uny.ac.id/sites/default/.../BAB%20IV-Makhluk%20Sosial=A.pdf. diakses
tanggal 24 Maret 2013.
Winarno dan Herimanto. 2008. Ilmu
Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA